Sabtu, 20 Desember 2014

COnfugurasi RIPng (IPV6)

Jumat, 03 Oktober 2014

resensi Novel



NAMA           : Iis Istikomah
NPM               : 13753026
PS                   : Manajemen Informatika A
Judul buku      : Selembut Goresan Cinta
Pengarang       : Fredy. S
Penerbit           : Bintang Indonesia, Jakarta, terbitan I
Tebal buku      : 128 halaman
Harga buku     : Rp. 10.000,00



SINOPSIS

Adinda adalah seorang perempuan yang sangat mencintai pria yang bernama Reno. Pada suatu malam  ia dibuat gelisah karena Reno terus terlintas dipikiran dan hatinya.Adinda  mulai jatuh cinta pada Reno saat pertamakali melihat Reno ada dirumahnya. Adinda sampai bercermin memperhatikan wajahnya ia mencari tahu kenapa Reno benci sekali setiap bertemu dengannya dan berfikir apakah wajahnya menakutkan.
            Siang hari pada saat di sekolah, ketika Adinda ingin pergi ke Perpustakaan, tiba-tiba ia terhenti karena melihat Reno sedang membersihkan toilet guru. Reno dihukum karena membuat guru marah oleh perilakunya.Adinda membantu menyelesaikan hukumannya dan juga membantu membebaskannya dari hukuman dengan menghadap kepala sekolah dan melakukan protes.
            Kegiatan Adinda selain sekolah adalah berdagang.Ia menjual berbagai aksesoris buatannya sendiri di tempat-tempat yang ramai pengunjung. Setelah selesai berdagang Adinda pulang, menunggu angkutan umum didepan kantor polisi. Saat itu ia melihat Reno yang sedang dikeroyok oleh anak-anak, ia berusaha melindunginya sampai-sampai ia pun ikut terluka. Keduanya sama-sama dirawat di rumah sakit. Setelah beberapa hari Adinda mulai membaik, dalam keadaanya yang seperti itu Adinda selalu menanyakan bagaimana keadaan Reno walau ia tahu Reno tidak akan mungkin menanyakan hal yang sama. Pada saat itu Ibu Reno datang ke ruangan Adinda dirawat bukan bermaksud menjenguk, tetapi malah memaki-maki dan menuduh Adinda yang membuat anaknya celaka. Setelah Adinda kembali masuk sekolah ia malah mencari Reno, ia selalu menghawatirkan keadaannya. Adinda mengajak Reno ke kantin untuk membahas keadaan Reno dan juga masalah yang selama ini membelenggu di benak Adinda, kenapa Reno sangat membencinya. Tetapi selalu saja ketika Adinda bertanya akan hal tersebut Reno selalu berusaha untuk pergi dan menghindar.
            Pada saat Adinda melayani pembeli, ia dikejutkan oleh mobil yang berhenti didepannya dan ternyata itu adalah Reno. Reno mengajak Adinda pergi, dan terkesan memaksa tanpa memikirkan Adinda yang sedang berjualan.Adinda pun akhirnya ikut, walau berat rasanya karena pendapatannya berkurang, namun bisa pergi dengan Reno adalah kesempatan emas baginya.Selama perjalanan Adinda juga mengungkapkan isi hatinya bahwa ia sangat senang ketika Reno menyebut namanya bukan dengan sebutan Elo. Ternyata Reno mengajak Adinda ke rumahnya. Ketika Reno mengajak Adinda masuk, ia sempat tertahan karena suara kedua orang tuanya yang sedang bertengkar. Mereka tidak menyadari kedatangan Reno dan juga Adinda.Sampai akhirnya Reno pun angkat bicara karena perdebatan dan pesrselisihan orang tuanya yang tak kunjung selesai. Kemudian ia menarik Adinda dan pergi.
            Adinda hanya bisa menerka-nerka dan menghubung-hubungkanapa yang di maksudkan Reno mengajak kerumahnya untuk menunjukkan bahwa ia menjadi anak yang badung karena keadaan keluarganya yang kacau. Adinda berfikir ternyata dibalik sosoknya yang seperti itu, ia memendam berbagai macam masalah. Adinda  asih saja penasaran dengan pertanyaan kenapa Reno sangat membencinya, tetapi lagi-lagi Reno hanya cuek dan acuh.
Adinda adalah sosok seorang yang bekerja keras, pantang menyerah, dan selalu bertawakal kepada Allah.Ia kesana kemari berdagang dan menitipkan barang dagangnya ke toko-toko demi mendapat uang tambahan lebih. Di sela-sela kesibukannya Adinda tetap saja teringat pada Reno dan sangat merindukannya.Cobaan datang lagi menghampirinya, Ibundanya tiba-tiba pingsan karena kelelahan.Uang untuk membayar tunggakan sekolah pun akhirnya terpakai, itu pun masih kurang. Saat ia berdagang untuk mencari tambahan biaya Bundanya, Reno datang dan bertutur kata denga sopan yang membuat Adinda heran. Kemudian Reno membantunya berdagang, setelah dihitung uangnya pun masih kurang, Reno kemudian mengajak Adinda balapan di Race Club.Kedatangan mereka sempat dicemooh orang-orang namun akhirnya mereka sangat bersyukur dapat memenangkan pertandingan dan Reno memberikan setengah uangnya kepada Adinda.Adinda sangat bersyukur kepada Allah.
Setelah pulang sekolah Adinda bermaksud membayar tunggakan sekolahnya tetapi, ternyata sudah ada yang melunasinya dan dari bukti pembayaran ternyata Reno yang telah melunasi. Adinda sangat tersinggung dengan tindakan Reno, ia mencari Reno untuk meminta kejelasan, mereka pun terlibat perdebatan. Akhirnya Reno memutuskan pergi, Adinda melihat ada truk yang akan melintas namun Reno tidak menyadari kemudian Adinda mendorong Reno dan akhirnya yang tertabrak adalah Adinda. Reno sangat menyesal dan menangis Adinda celaka karena kesalahannya.Selama Adinda dirawat Reno terus menunggunya bersama Ibunda Adinda.Reno baru mengetahui kenapa Adinda selalu menolongnya, setelah Bunda Adinda menenangkannya dan mengatakan bahwa Adinda sangat menyayanginya lebih daripada dirinya sendiri. Reno langsung terkejut ia sangat menyesal dan merasa dirinya amat bodoh karena tidak dapat menyadari hal itu.  Sebenarnya ia merindukan sebuah cinta dari orang yang sungguh mencintainnya. Tapi ia justru memilih menjauhinya dan seolah menjadi benci kepada cinta itu. Kemudian Reno beranjak pamit kepada Bunda untuk menunaikan ibadah sholat dzuhur setelah sekian lama meninggalkan kewajiban sebagai seorang muslim dan mengatakan ia ingin berubah menjadi orang yang lebih baik, Bunda pun tersenyum dan bersyukur kepada Allah. Bunda pun segera sholat dan tak henti-hentinya berdo’a untuk kesembuhan Adinda. Dokter pun datang memeriksa Adinda dan mengatakan bahwa masa kritis Adinda telah lewat dan sebentar lagi akan segera siuman.
Setelah selesai Reno pun kembali dan membawa makanan untuk Bunda, saat akan memasuki ruangan ia bertemu dengan Zulfan dan Lina. Mereka ingin menjenguk Adinda tapi ketika Reno menyapa seakan Zulfan tidak suka dan menyalahkan Reno atas kejadian yang menimpa Adinda. Kemudian Lina menengahi untuk tidak rebut lagi karena yang dibutuhkan Adinda adalah do’a. mereka sangat sedih melihat Adinda, tapi kemudian Bunda mengatakan untuk jangan bersedih lagi Adinda pasti akan baik-baik saja. Beberapa saat kemudian Adinda sadar, ia mendengar ada suara yang memanggil namanya yaitu suara Bundanya dan juga Reno. Reno menenangkannya dan mengatakan bahwa ia akanya menjangganya sampai ia sembuh. Kata-kata Reno bagaikan obat untuk Adinda.
Keadaan Adinda semakin membaik, wajahnya pun terlihat cerah karena ada Reno yang setia menjaganya. Adinda bertanya kepada Reno apakah ia tidak akan membencinya lagi karena sekarang ia lebih perhatian dan mau menjaganya, Adinda ingin memastikan perasaan Reno kepadanya. Reno kemudian menjawab bahwa ia sedikit pun tidak pernah membencinya, ia hanya membenci dirinya sendiri. Karena ia takut seperti orang tuanya yang saling mencintai namun tidak mengerti cara untuk saling membahagiakan. Justru bertengkar seperti orang yang saling membenci dan menjadi faktor kenapa Reno seperti itu menjadi benci ketika merasakan cinta dan memilih mengabaikan rasa cinta itu, bukan mengatakannya.kemudian Reno mengatakan bahwa Bunda pernah berkata kalau ia sayang kepada Reno. Adinda tidak menyangka kalau ternyata Reno sudah lebih dulu menyayanginya jauh sebelum ia menyayangi Reno, pada saat ia mendaftakan diri di SMU Khadijah. Reno pun sangat senang karena Adinda masih menyimpan rasa itu bahwa mencintainya adalah kebahagiaan untuknya Reno sangat bersyukur.Orang tua Reno datang namun kini tidak untuk memaki-maki seperti sebelumnya, justru meminta maaf kepada Adinda dan Bundanya dan telah belajar arti ketegaran, kesabaran dan bersyukur dari keluarganya.Adinda seperti cahaya bagi keluarga Reno bahkan menanti Adinda dan Bundanya untuk berkunjung ke rumahnya.Adinda sangat bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas segalanya.
Unsur Intrinsik
1.             Tema                              : Sebuah Penantian Cinta dan Rasa yang Terpendam.
2.             Alur                               : Maju-mundur
3.             Penokohan                     :
4.             Sudut pandang              : Orang Pertama Jamak
5.             Latar cerita                    :
1.           Latar waktu           : siang hari, sore hari.
2.           Latar tempat          : di rumah, rumah sakit. Sekolah.
6.             Nilai-nila            : Moral, sosial dan pendidikan.
7.             Bahasa dan Gaya cerita : Serius
8.             Pengarang                      : Fredy. S adalah seorang novelis yang karyanya mencapai 500 novel. Ia sangat terkenal dengan hasil-hasil karyanya, salah satunya adalah novel ini yang berjudul “Selembut Goresan Cinta”
















PENUTUP
1.             Kesimpulan
Novel ini sangat cocok dibaca oleh kalangan remaja, mengajarkan arti ketulusan, perjuangan mendapatkan cinta, kesabaran dalam penantian dan pantang menyerah.
2.             Kelebihan
Kelebihan dari novel ini yaitu kita diajarkan untuk selalu bersyukur kepada Allah SWT, tidak boleh lari dari masalah, arti ketulusan serta kesabaran.
3.             Kekurangan
Diakhir ceritanya yaitu terlalu singkat, jadi pembaca tidak bisa ikut merasakan kebahagiaan tersebut.



My family

My family
I was born from a simple family. There are four people in my family. They are my father, my mother my older brother and myself. My father is a farmer he makes red sugar from coconut tree. My mother is a housewife and she also hel my father to make red sugar. My brother is an employee in a doll shop. I myself is a student in state polytechnic of lampung, study program informatics of management on second semester. My family have pet. Our favorite pet is cat. We have 4 cats. They are so cute and adorable.being too affectionate with cats my brother n i always scrambling. My family really like soup as favorite food. My parents live in bandar agung village, while i live in Bandar lampung at nunyai permai house. Before i’m studying in state polytechnic of lampung. We live together in three roomflat. Althought it is small place, it is neat and cosy.

Sometime  my brother and i do over trivial mtters like a cat fight tv channel n etc.  We will stop if our mother scold us. My father is a quiet person who like music , especially javanese music. My father seldom scold us, as for my mother, she is a little more grumpy but she loved us, she is alway give good advice to me and my brother. To become children who persistent, strong sincere and alway pray to the god. altought we live separately now. We still love each other. I’m lucky to have a family where member care deeply for one another.

Program Deret Hitung

program deret1;
uses crt;
var
   n,i:integer;
   jwb:char;
   begin
        clrscr;
        jwb:='Y';
        while (jwb='Y') or (jwb='y') do
        begin
        write('Inputkan Angka :');readln(n);
        for i:= 1 to n do
        write(4*i-1, ' ');
        readln;
               begin
               writeln('Hitung Lagi ?????.... ^_^ [y/t]:');
               readln (jwb);
               end;
        end;
   end.

Selasa, 30 September 2014

Rabu, 18 Juni 2014

Application Layer

Selasa, 29 April 2014

;;

By :
Free Blog Templates

direction="left" scrollamount="2" align="center">Shezhuka Zhulisya Iis Pamungkas